Tittle
![]() |
| Source : google.com |
Walaupun kejadian yang kuingat
tidak sama persis dengan sekarang, entah kenapa aku merasa bernostalgia hanya
dengan mengamati teriknya matahari siang melalui jendela kamar Ibuku yang besar,
sunyi dan damainya suasana siang hari, dan sayup-sayup terdengar alunan lagu
dengan pianika yang entah dimainkan dimana.
Dulu, saat aku masih kecil, aku dan
Kakak ketigaku selalu tidur siang bersama Ibuku di kamarnya. Sebelum memejamkan
mata, aku selalu memandang ke arah luar jendela. Mengamati teriknya sinar matahari
yang menggosongkan kulit, mengamati pergerakan dedaunan pohon —saat itu pohon
jambu— yang bergoyang diterpa angin, dan mendengarkan desirannya. Kuamati dengan
sangat serius, tanpa berkedip. Seperti tengah merekam setiap detiknya untuk
kusimpan sendiri.
Hal kecil itulah yang sangat
kurindukan.
Hal yang membuatku merasa bersyukur
sekaligus bersedih.
Aku bersyukur Tuhan masih memberi
panas ditengah musim hujan. Aku bersyukur Tuhan mengizinkanku memandang
indahnya pemandangan itu dengan kedua mataku sendiri. Aku bersyukur Tuhan masih
mengizinkanku terbaring dengan nyaman di kasur Ibu bersama Ibu, didalam rumah
yang selalu menjadi tujuanku pulang selama 21 tahun ini. Aku bersyukur Tuhan
masih memberikan nikmat sehat untuk Ibuku.
Aku pun bersedih. Sampai kapan aku
diizinkan untuk merasakan ini semua oleh Tuhan?
Tidak akan ada yang tahu
jawabannya.
Maka dari itu, aku tengah belajar
untuk selalu mensyukuri dan menghargai segala hal kecil yang kupunya saat ini.
****************
Author :"Ehem..! Cerpen sesuai pengertiannya memang hanya dibaca dalam sekali duduk. Karya pertama yang kupublikasikan kali ini pun juga dibuat dalam sekali duduk. Jadi, jika kalian menemukan kesalahan pada cerita ini, beri tahu aku melalui komentar di kolom yang sudah disediakan. Enjoy!"
Uwii : "Mentang-mentang cari duit, beliin anak sembarangan!"
Author : "Kamu, sih!"
Uwii : "Btw, gue bukan mau ngomong itu!"
Author : "Lha --,"
Author :"Ehem..! Cerpen sesuai pengertiannya memang hanya dibaca dalam sekali duduk. Karya pertama yang kupublikasikan kali ini pun juga dibuat dalam sekali duduk. Jadi, jika kalian menemukan kesalahan pada cerita ini, beri tahu aku melalui komentar di kolom yang sudah disediakan. Enjoy!"
Uwii : "Mentang-mentang cari duit, beliin anak sembarangan!"
Author : "Kamu, sih!"
Uwii : "Btw, gue bukan mau ngomong itu!"
Author : "Lha --,"



Komentar
Posting Komentar