Credit belongs to the real author on the image.

夢• Japanese
[yu-me] 
(n.) Mimpi

———————

Sejak kecil, aku selalu hidup berkecukupan; tidak kaya dan juga tidak miskin. Jadi, apapun yang aku inginkan tidak bisa sepenuhnya terpenuhi. Dulu kecil, aku ingin sekali punya tenda mini dan kolam renang kecil. Tapi sepertinya cukup mahal jadi aku tak berani memintanya kepada Bapak. Lagipula saat itu aku sudah cukup puas dengan semua barbie, boneka dan mainan masak-masakan pemberian Bapak dan Ibu. Kebetulan salah satu teman mainku mempunyai tenda mini, jadi aku bisa main tanpa harus memilikinya. Sejak dulu, aku tipe orang yang mudah puas akan sesuatu.

Seiring bertambahnya usia, keinginan pun ikut berubah dan sepertinya agak aneh jika seorang perempuan remaja meminta sebuah shower. Iya, itu aku. Aku meminta Bapak untuk memasang sebuah shower di kamar mandi dan Bapak mewujudkannya. Hampir setiap hari aku mandi menggunakan shower. Meragakan semua yang sudah kubayangkan jika mandi menggunakan shower. Bahkan menangis dibawah guyuran air shower seperti di film atau anime saja sudah pernah kulakukan.

Kini aku berusia 23 tahun, keinginan anehku yang lain adalah memiliki sebuah bathtub. Alangkah nikmatnya jika dapat berendam disebuah bathtub. Aku bisa membayangkan bagaimana rileks dan chill-nya jika aku berendam di dalamnya. Namun kali ini aku tak mungkin meminta Bapak untuk mewujudkannya karena kamar mandi dirumahku tergolong kecil, tidak akan muat untuk bathtub kecil sekalipun. Jadi, sejak saat itulah aku bermimpi. Suatu hari aku akan mempunyai rumah yang ada bathtub di dalamnya!

Demi mewujudkannya, aku harus mengumpulkan uang yang banyak. Yang kutahu itu tidaklah mudah. Tapi demi bathtub, aku akan bekerja keras!

Pekerjaan pertama yang kudapatkan adalah menjadi seorang pelukis untuk pot tanaman yang terbuat dari tanah liat. Kali ini aku tidak mengincar gajinya karena aku suka melukis. Pekerjaan ini merupakaan salah satu dari keinginan kecil yang ingin kulakukan. Aku melamar pekerjaan yang bukan dibidangku (bidangku bekerja seharusnya yang berhubungan dengan Bahasa) ini karena produk dan tokonya menurutku cukup aesthetic. Aku suka hal yang berbau aesthetic.

Setiap pulang kerja aku langsung bergegas mandi, menyalakan shower untuk mengisi bak mandi yang akan kugunakan. Aku sering sekali melakukan ini, berendam di bak yang kecil untuk ukuran badanku yang tidak kecil dan berimajinasi bahwa aku sedang berendam di dalam bathtub. Seperti orang Jepang yang hendak memasuki ofuro alias bak mandi kalau dalam Bahasa Jepang, terlebih dahulu aku mandi seperti biasa baru berendam. Sambil berendam di bak kecil yang berisikan air hangat, aku memandang kakiku yang berada di dalam air lalu memainkan airnya sambil berpikir.

Ini baru awal dari perjalananku menabung. Cukup melelahkan untuk minggu pertama bekerja, namun menyenangkan. Karena mimpiku yang besar, aku selalu merasa tidak sabar ingin mewujudkannya. Aku mendongak ke arah lampu dan membatin,

Bathtub, tunggu aku!

—————
Short story inspired by Horimiya.
Based on my true story with a little bit spices in it. Like what Mr. Crab said to Spongebob.

Maybe someday, i'll stay at the hotel just for the bathtub.

Komentar

Postingan Populer