Ningyou

source: Redbubble

------

Hai, perkenalkan namaku Ningyou. 

Hari ini aku merasa sangat kesal. Biasanya aku tidak pernah merasa kesal atau paling tidak aku bisa menahan rasa kesalku. Tapi, kali ini aku sangat kesal. 

Hari ini adalah hari dimana aku akan di "atur" oleh berbagai macam orang. Mereka bilang aku harus begini karena hari ini adalah hari yang penting. Aku bahkan tidak tahu ada hari semacam itu. Mereka tidak bilang tentang ini sebelumnya dan baru memberitahuku sehari sebelum hari ini datang, kemarin.

Disinilah aku. Ditengah orang-orang yang siap mengatur segalanya untukku hari ini. Mulai dari caraku berpakaian, caraku bertindak, caraku berpikir dan caraku berbicara. Kalau begini jadinya kenapa kalian tidak menyewa sebuah perempuan bayaran? 

"Dia lebih bagus menggunakan baju yang seperti ini."

"Tidak. Dia cocoknya berpakaian yang seperti ini."

"Kenapa dia tidak punya banyak baju yang bisa digunakan, sih? ambilkan baju yang kita bawa!"

"Jangan lupa kamu harus berpikir seperti ini kalau situasinya seperti ini, ya. Ingat itu!"

"Kamu harus berjalan seperti yang ada di rekaman ini. Tolong pahami baik-baik."

"Setelah acara ini selesai mungkin kamu harus mulai menjalankan program diet."

"Baca situasi, pikir lalu jawab dengan cepat. Hanya itu yang harus kau lakukan."

"Boleh tidak aku ke toilet sebentar? aku sedikit nervous."

Mereka mengangguk dan langsung sibuk dengan kegiatan mereka masing-masing. Sampai jumpa nanti.

------

Aku kabur dengan mengumbar berbagai macam kebohongan disana-sini. Anehnya mereka tidak curiga sama sekali dengan semua perkataanku. Setelah melewati pagar rumah, menengok sebentar untuk memastikan orang-orang penjaga pagar tidak memperhatikanku. Semua aman dan aku langsung berlari secepat mungkin. 

Aku berlari sejauh mungkin tanpa alas kaki. Membiarkan kakiku merasakan panasnya jalan aspal dan beberapa kerikil kecil. Aku berhenti di bawah jembatan dekat dengan sebuah sekolah yang tidak kuketahui. Sambil mengatur napas, aku mematikan handphone-ku yang sudah bergetar sepanjang aku berlari. Mencari jalan pulang bisa nanti, yang paling penting aku harus menghemat daya baterai handphone untuk kupakai nanti.

Aku terduduk memandang tenangnya aliran sungai. Berusaha menenangkan rasa kesal yang daritadi kurasakan. Kenapa mereka harus mengaturku? Apa mereka mengejekku? Tanpa memberitahu apapun kepadaku, mereka dengan seenaknya mengatur setiap aspek dalam diriku? Apa pantas? 

Biarlah acara yang mereka rancang itu hancur. Tidak memberitahu detail acara kepada tokoh utama acara tersebut sudah merupakan kegagalan besar dalam rencana mereka. Aku hanya melancarkan kegagalan itu saja.

Aku jadi berpikir. Kenapa aku merasa kesal? Padahal diatur seseorang sudah menjadi kebiasaan dalam hidupku. Kenapa kali ini aku bisa merasa sangat kesal?


Komentar

Postingan Populer